Lompat ke konten
Home » News » Cara Pendirian Yayasan di Indonesia

Cara Pendirian Yayasan di Indonesia

Mendirikan sebuah yayasan adalah langkah penting untuk memberikan dampak positif dalam masyarakat. Namun, proses pendiriannya bisa rumit dan membutuhkan pemahaman hukum yang baik. Artikel ini dirancang untuk membantu para pendiri, profesional hukum, dan organisasi non-profit memahami proses pendirian yayasan di Indonesia. Anda akan mempelajari syarat, prosedur, hingga manfaat mendirikan yayasan yang sesuai dengan peraturan hukum.

Apa Itu Yayasan?

Yayasan adalah badan hukum yang didirikan dengan tujuan memberikan manfaat sosial, keagamaan, maupun kemanusiaan. Berbeda dengan perusahaan, yayasan tidak berorientasi pada keuntungan. Karena statusnya sebagai badan hukum, yayasan memiliki aturan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU 16/2001 tentang Yayasan.

Ciri utama yayasan:

  • Tidak bertujuan untuk mencari keuntungan.
  • Kekayaan yayasan terpisah dari pendirinya.
  • Lebih fokus pada aktivitas sosial kemasyarakatan.

Keuntungan Mendirikannya

Mengapa mendirikan yayasan bisa menjadi pilihan yang tepat? Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:

  • Status Hukum yang Sah: Dengan pendirian secara resmi, yayasan Anda diakui secara hukum.
  • Kepercayaan Publik yang Lebih Tinggi: Yayasan cenderung lebih dipercaya dibandingkan organisasi informal.
  • Kemudahan Mendapatkan Donasi: Pendonor seringkali lebih memilih memberikan sumbangan kepada yayasan legal yang transparan dalam pengelolaan dana.
  • Kemampuan untuk Bermitra Secara Profesional: Yayasan memungkinkan Anda untuk bekerja sama dengan lembaga atau organisasi lain, baik nasional maupun internasional.

Persyaratan Dasar Pendirian Yayasan

Untuk mendirikan sebuah yayasan di Indonesia, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Berikut adalah beberapa poin utama:

  • Pendiri: Yayasan harus didirikan oleh minimal satu orang pendiri atau lebih. Pendiri bisa individu maupun badan hukum.
  • Anggaran Dasar: Merupakan dokumen hukum utama yayasan yang mencakup nama yayasan, tujuan, bidang kegiatan, dan pengelolaan kekayaan yayasan.
  • Modal Awal: Dibutuhkan modal minimal Rp10 juta sebagai harta awal yayasan. Modal ini bisa dalam bentuk uang atau kekayaan lain.
  • Alamat Yayasan: Yayasan harus memiliki domisili tetap yang dibuktikan dengan dokumen surat keterangan domisili.
  • Notaris dan Pengesahan Kemenkumham: Akta pendirian yayasan harus dibuat di hadapan notaris dan disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Langkah-Langkah Mendirikan Yayasan

1. Menentukan Tujuan dan Nama Yayasan

Pastikan tujuan yayasan Anda sejalan dengan visi sosial, keagamaan, atau kemanusiaan. Selain itu, pilihlah nama yayasan yang unik dan tidak bertentangan dengan peraturan. Periksa ketersediaan nama melalui sistem daring Kemenkumham.

2. Membuat Anggaran Dasar

Anggaran dasar (AD) adalah dokumen yang memuat rincian yayasan, mulai dari nama, tujuan, struktur organisasi, hingga aturan pengelolaan. Notaris akan membantu membuat akta ini agar legal secara hukum.

3. Penunjukan Pengurus Yayasan

Minimal, yayasan harus memiliki tiga organ, yaitu:

  • Pembina: Bertanggung jawab atas pengawasan dan arah kebijakan yayasan.
  • Pengurus: Melaksanakan operasional dan mengelola kegiatan yayasan sehari-hari.
  • Pengawas: Memastikan yayasan berjalan sesuai tujuan dan aturan.

4. Menyiapkan Modal Awal

Sesuai dengan peraturan, yayasan membutuhkan harta awal setidaknya Rp10 juta. Harta ini harus dipisahkan dari kekayaan pribadi pendiri.

5. Pembuatan Akta di Hadapan Notaris

Setelah semua persyaratan dipenuhi, Anda harus membuat akta pendirian di notaris. Notaris akan memastikan bahwa dokumen yang dibuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

6. Pengesahan oleh Kemenkumham

Akta yang telah dibuat perlu diajukan ke Kemenkumham untuk pengesahan. Proses ini dilakukan melalui sistem online AHU (Administrasi Hukum Umum). Setelah disahkan, yayasan Anda resmi berbadan hukum.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Pendirian

Meskipun yayasan Anda telah resmi berdiri, terdapat beberapa kewajiban yang harus dijalankan untuk menjaga keberlangsungan operasional:

  1. Pelaporan Pajak: Yayasan wajib memiliki NPWP dan melaporkan pajak meskipun tidak mencari keuntungan.
  2. Pendaftaran Sosial Lainnya: Jika yayasan bergerak di bidang pelayanan publik, registrasi tambahan mungkin diperlukan, misalnya di kementerian terkait.
  3. Transparansi Laporan Keuangan: Membuat laporan keuangan tahunan yang dapat diaudit guna menjaga kepercayaan publik.

Tantangan dalam Pendirian Yayasan

Mendirikan yayasan tentu memiliki tantangan tersendiri, seperti:

  • Proses Administratif yang Kompleks: Banyak langkah yang membutuhkan waktu dan pemahaman hukum yang baik.
  • Minimnya Pemahaman tentang Peraturan: Pendiri seringkali kurang memahami kewajiban hukum yang harus diikuti.
  • Pengelolaan yang Profesional: Selain legalitas, yayasan membutuhkan sistem manajemen yang baik agar tujuannya bisa tercapai dengan efektif.

Untuk mengatasi tantangan ini, bekerja sama dengan notaris atau konsultan hukum adalah langkah bijak yang dapat memastikan proses pendirian berjalan lancar.

Hubungi Kami Untuk Pendirian Yayasan

Mendirikan yayasan adalah langkah besar yang memerlukan persiapan matang dan pengelolaan yang baik. Dengan memenuhi persyaratan hukum dan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan, Anda dapat menciptakan yayasan yang memberi dampak positif sekaligus terpercaya di mata publik dan partner.

Apakah Anda siap memulai perjalanan mendirikan yayasan? Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional hukum guna memastikan semua proses berjalan sempurna. Bersama-sama, kita bisa menciptakan perubahan untuk masyarakat yang lebih baik.

Penulis