Lompat ke konten

Rincian Biaya Paten Sederhana Berdasarkan PP No. 45 Tahun 2024

biaya paten

Memahami Biaya dan Proses Paten Sederhana di Indonesia

Setiap ide baru punya potensi besar untuk mengubah sesuatu di sekitar kita. Mungkin kamu menemukan cara baru membuat produk yang lebih efisien, atau menemukan proses sederhana yang bisa menghemat waktu dan biaya produksi. Apa pun bentuknya, inovasi adalah hasil dari kerja keras dan kreativitas yang patut dilindungi.

Nah, salah satu cara melindungi hasil temuan itu adalah dengan mendaftarkan paten. Di Indonesia, ada dua jenis paten yang bisa diajukan yaitu paten biasa dan paten sederhana. Paten sederhana dikhususkan untuk penemuan yang sifatnya lebih praktis atau merupakan penyempurnaan dari produk dan proses yang sudah ada. Perlindungannya berlaku selama 10 tahun, cukup lama untuk memastikan inovasimu tetap aman dari peniruan.

Sebelum memulai proses pendaftaran, penting untuk memahami struktur biaya paten sederhana agar kamu bisa menyiapkan anggaran dan strategi dengan lebih matang. Mari kita bahas satu per satu dengan cara yang mudah dicerna.

Biaya Pendaftaran dan Pemeriksaan

Dalam proses pendaftaran paten sederhana, ada dua jenis biaya utama yang perlu disiapkan yaitu biaya permohonan pendaftaran dan pemeriksaan substantif.

1. Biaya Pendaftaran Awal
Biaya ini dibayarkan ketika kamu pertama kali mengajukan permohonan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Besarnya tergantung pada siapa yang mengajukan.

  • Untuk Usaha Mikro, Kecil, Lembaga Pendidikan, dan Lembaga Penelitian Pemerintah, biayanya hanya Rp200.000 per permohonan.
  • Untuk kategori umum, biayanya Rp800.000 per permohonan.
Baca Juga  Cara Hitung Pesangon Berdasarkan UU Cipta Kerja

Perbedaan tarif ini diberikan agar para pelaku UMKM, peneliti, dan akademisi tetap bisa mendaftarkan karyanya tanpa terbebani biaya besar.

2. Biaya Pemeriksaan Substantif
Setelah mendaftar, permohonan akan masuk ke tahap pemeriksaan substantif. Di sini, tim dari DJKI akan menilai apakah temuanmu memenuhi tiga unsur penting yaitu baru, memiliki langkah inventif, dan bisa diterapkan secara nyata dalam industri.

Biayanya juga berbeda tergantung kategorinya.

  • Untuk UMKM, lembaga pendidikan, dan penelitian, biayanya Rp500.000.
  • Untuk kategori umum, biayanya Rp750.000.

Tanpa membayar biaya ini, proses penilaian tidak bisa dilanjutkan. Jadi pastikan pembayaran dilakukan tepat waktu agar pengajuanmu tidak tertunda.

Apa Saja yang Bisa Dipatenkan Melalui Paten Sederhana

Tidak semua penemuan harus rumit untuk bisa dipatenkan. Justru banyak paten sederhana berasal dari ide-ide praktis yang memudahkan hidup sehari-hari. Beberapa contohnya seperti:

  • Produk baru yang langsung bisa digunakan misalnya alat dapur dengan desain efisien atau komponen mesin yang lebih hemat energi.
  • Metode atau proses baru seperti cara mengolah bahan alam agar lebih ramah lingkungan atau metode produksi yang lebih cepat.
  • Penyempurnaan dari teknologi yang sudah ada, misalnya sistem keamanan pintu yang lebih cerdas atau formula sabun yang lebih ramah kulit.

Kunci utamanya adalah kebaruan dan manfaat praktis. Selama ide tersebut memiliki nilai guna yang jelas, peluangnya untuk mendapatkan paten sederhana cukup besar.

Biaya Pemeliharaan Tahunan

Setelah paten disetujui, perlindungan tidak berhenti begitu saja. Pemilik paten perlu membayar biaya pemeliharaan tahunan agar patennya tetap aktif selama masa perlindungan 10 tahun.

Untuk kategori Usaha Mikro, Kecil, Lembaga Pendidikan, dan Lembaga Penelitian Pemerintah, pemerintah memberikan keringanan besar. Lima tahun pertama tidak dikenakan biaya sama sekali. Mulai tahun keenam hingga tahun kesepuluh, biayanya bertahap dari sekitar Rp1.650.000 hingga Rp3.850.000 per tahun dengan tambahan kecil per klaim.

Baca Juga  Memahami Hubungan Industrial dalam Ketenagakerjaan

Sementara untuk kategori umum, biaya pemeliharaan dimulai dari sekitar Rp750.000 per tahun di tahun-tahun awal dan meningkat secara bertahap hingga Rp4.000.000 di tahun kesepuluh.

Setiap “klaim” yang diajukan dalam dokumen paten juga menambah biaya sedikit, karena setiap klaim menentukan seberapa luas perlindungan yang diberikan. Semakin banyak klaim, semakin luas perlindungannya.

Mengapa Paten Sederhana Penting

Bayangkan kamu menemukan cara membuat kemasan makanan yang lebih awet tanpa bahan pengawet. Jika ide itu tidak kamu patenkan, orang lain bisa saja meniru bahkan mengklaim bahwa itu hasil ciptaannya. Dengan paten, kamu memiliki bukti sah bahwa ide tersebut adalah milikmu.

Selain melindungi hak eksklusif, paten juga bisa meningkatkan nilai ekonomis bisnis. Inovasi yang sudah dipatenkan sering kali menarik investor dan membuka peluang kerja sama.

Menjaga Nilai dari Inovasi

Mendaftarkan paten sederhana bukan hanya urusan administratif. Ini tentang menghargai jerih payah, ide, dan waktu yang kamu curahkan untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Pemerintah melalui DJKI telah memberikan banyak kemudahan agar pelaku UMKM, akademisi, dan peneliti bisa lebih mudah melindungi inovasinya. Dengan biaya yang terjangkau dan sistem yang transparan, kini siapa pun bisa memiliki hak eksklusif atas hasil temuannya sendiri.

Jadi, kalau kamu sedang mengembangkan produk baru atau memperbaiki proses yang sudah ada, jangan ragu untuk segera melindunginya lewat pendaftaran paten sederhana. Persiapan yang baik dan pemahaman terhadap biaya yang berlaku akan membuat langkahmu lebih mantap.

Melindungi ide berarti menjaga masa depan inovasimu. Jangan tunggu sampai ide hebatmu digunakan orang lain tanpa izin, Sahabat BURS. Jadikan paten sederhana sebagai tameng bagi karya dan usaha kerasmu.

Baca Juga  Contoh Surat Perjanjian Kerjasama Usaha yang Berkekuatan Hukum

Penulis