Lompat ke konten
Beranda » News » Biaya PPJB dalam Jual Beli Tanah

Biaya PPJB dalam Jual Beli Tanah

Memahami Biaya PPJB dalam Jual Beli Tanah

PPJB

Proses jual beli tanah punya beberapa tahap legal yang penting. Salah satu tahap yang sering bikin bingung adalah Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB). Banyak calon pembeli atau penjual belum tahu biaya apa saja yang harus disiapkan untuk perjanjian ini. Padahal, paham soal PPJB penting supaya tidak ada masalah nantinya.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai biaya membuat PPJB dalam jual beli tanah. Kami akan jelaskan dasar hukumnya, apa saja komponen biaya, dan siapa yang harus membayar. Semua informasi kami susun supaya mudah dimengerti, tapi tetap lengkap secara hukum.

Definisi dan Kedudukan Hukum PPJB

Sebelum membahas biaya, mari kenali dulu apa itu PPJB. PPJB adalah perjanjian awal antara penjual dan pembeli sebelum mereka menandatangani Akta Jual Beli (AJB). PPJB ini jadi bukti pengikat sementara sebelum hak tanah dipindahkan secara resmi lewat PPAT.

1. Fungsi Utama PPJB

PPJB sangat penting untuk melindungi kedua belah pihak. Untuk pembeli, PPJB memastikan tanah tidak dijual ke orang lain. Untuk penjual, PPJB memastikan pembayaran dilakukan sesuai kesepakatan.

Biasanya, PPJB dibuat karena ada syarat yang belum terpenuhi untuk membuat AJB, misalnya pembeli masih mencicil atau sertifikat tanah masih dalam proses pembagian. Jadi, PPJB adalah jembatan hukum sebelum transaksi terakhir dilakukan.

2. Kekuatan Hukum PPJB

Secara hukum, PPJB diakui sah selama memenuhi syarat-syarat perjanjian menurut Pasal 1320 KUHPerdata. Walau belum mengalihkan hak milik, PPJB tetap mengikat para pihak yang membuatnya. Dokumen ini jadi bukti awal adanya niat jual beli.

Jika PPJB dibuat di depan notaris (akta otentik), kekuatan buktinya penuh. Kalau dibuat di bawah tangan, tetap sah, tapi kekuatan buktinya tidak sekuat akta notaris.

Komponen Biaya dalam Pembuatan PPJB

Tidak ada patokan tetap soal biaya pembuatan PPJB. Besarnya biaya tergantung hasil kesepakatan para pihak dan kebijakan notarisnya. Tapi, ada beberapa komponen biaya yang biasanya muncul.

1. Jasa Notaris

Komponen utama biaya PPJB adalah jasa notaris. Berdasarkan aturan, notaris berhak mendapat honor atas jasanya.

Biasanya, honor notaris dihitung berdasarkan nilai tanah yang dijual. Semakin besar nilai transaksi, persentase honor juga bisa naik. Namun, biaya ini masih bisa dibicarakan antara klien dan notaris sebelum akta dibuat.

2. Biaya Administrasi dan Materai

Selain biaya jasa notaris, ada juga biaya administrasi yang mencakup pendaftaran akta dan pelaporan. Termasuk juga membeli materai untuk salinan akta.

Materai ini penting, karena dokumen yang bermaterai memiliki kekuatan hukum kalau suatu saat ada perselisihan. Jadi, biaya materai dan administrasi ini tidak boleh dilupakan saat menghitung biaya.

3. Biaya Pengecekan Sertifikat

Sebelum membuat PPJB, notaris biasanya akan cek sertifikat tanah ke kantor pertanahan. Tujuannya agar tanah dipastikan tidak dalam sengketa atau sedang dijaminkan ke pihak lain.

Biaya pengecekan ini adalah PNBP yang dibayarkan ke negara. Walau nilainya kecil dari harga tanah, langkah ini sangat penting untuk keamanan transaksi.

Siapa yang Menanggung Biaya PPJB?

Sering timbul pertanyaan, siapa sih yang harus membayar biaya PPJB? Sebenarnya, tidak ada aturan khusus yang mengatur soal ini. Semua tergantung kesepakatan antara pihak penjual dan pembeli.

1. Kesepakatan Bersama

Biasanya, biaya PPJB ditanggung calon pembeli. Ini karena pembeli ingin memastikan tanah benar-benar miliknya nanti. Tapi, hal ini bisa saja diubah jika kedua pihak setuju.

Sering juga ditemukan biaya PPJB dibagi rata (50:50) antara penjual dan pembeli. Cara ini dianggap adil, karena dua-duanya sama-sama terlindungi secara hukum.

2. Negosiasi dalam Transaksi

Lebih baik, penentuan siapa yang membayar biaya PPJB sudah disepakati sejak awal negosiasi. Penjual bisa menawarkan harga tanah sudah termasuk biaya notaris (“all-in”), atau sebaliknya, harga bersih (nett) dan semua biaya legalitas ditanggung pembeli.

Jangan lupa, soal biaya ini harus tertulis jelas di kesepakatan awal supaya tidak ribut di kemudian hari saat tanda tangan akta di notaris.

Perbedaan Biaya PPJB Notariil dan Bawah Tangan

Biaya PPJB berbeda-beda tergantung jenis dokumen yang dibuat. Umumnya, ada dua jenis PPJB: PPJB Notariil dan PPJB Bawah Tangan.

1.PPJB Notariil (Akta Otentik)

PPJB Notariil dibuat di hadapan notaris dan memiliki nomor akta resmi. Biayanya biasanya lebih mahal karena menggunakan jasa pejabat umum.

Kisaran biaya PPJB Notariil biasanya antara 0,5% sampai 1% dari nilai transaksi. Tapi ini hanya patokan, dan masih bisa dinegosiasikan. Keunggulannya, PPJB Notariil punya kekuatan hukum yang kuat.

2.PPJB Bawah Tangan

PPJB Bawah Tangan dibuat sendiri dan ditandatangani para pihak tanpa notaris langsung. Kadang hanya dilegalisasi (disahkan tanda tangan) atau di-waarmerking (didaftarkan di notaris).

Biaya legalisasi/waarmerking jauh lebih murah dibanding akta otentik. Tapi resikonya lebih besar, karena notaris tidak ikut bertanggung jawab atas isi perjanjian.

Faktor yang Mempengaruhi Besaran Biaya

Ada banyak hal yang bisa bikin biaya PPJB lebih mahal atau murah. Memahami faktor-faktor ini bisa membantu Anda mempersiapkan anggaran.

1. Nilai Transaksi

Nilai jual beli tanah jadi faktor utama penentuan biaya. Notaris punya batasan honor maksimal yang diatur undang-undang, dan berdasarkan nilai akta.

Untuk transaksi miliaran, persentase biaya kelihatannya kecil, tapi nilainya besar. Untuk transaksi kecil, notaris biasanya punya batas minimum biaya tertentu.

2. Kompleksitas Perjanjian

Kalau perjanjian PPJB isinya rumit, misal banyak klausal khusus atau pembayaran dicicil bertahap, biaya jasa hukum mungkin naik. Semakin rumit perjanjiannya, semakin besar juga biaya jasa yang diminta notaris.

3. Lokasi Properti

Lokasi tanah juga bisa bikin biaya berubah. Kalau letak tanah jauh dari wilayah kerja notaris, mungkin ada tambahan biaya untuk operasional atau transportasi.

Disarankan untuk memilih notaris atau PPAT yang wilayah kerjanya sesuai dengan lokasi tanah supaya biaya tidak membengkak.

Pentingnya Transparansi Biaya

Transparansi soal biaya adalah hak setiap klien notaris. Sebelum akta dibuat, mintalah rincian biaya secara tertulis.

1. Meminta Rincian Tagihan

Jangan sungkan minta breakdown biaya dari notaris. Pastikan Anda tahu mana biaya pajak, biaya admin, dan honor notaris.

Ini penting agar tidak muncul biaya dadakan yang tidak disepakati. Notaris profesional biasanya akan terbuka soal biaya kepada kliennya.

2. Menghindari Pungutan Liar

Kadang ada oknum melakukan pungutan liar dalam proses pengurusan tanah. Kalau Anda tahu rincian biaya resmi, Anda bisa terhindar dari praktek seperti ini.

Usahakan pembayaran dilakukan lewat transfer bank atau jalur resmi, jangan lewat tunai tanpa kuitansi supaya semua tercatat dengan baik.

Kesimpulan

Biaya PPJB dalam jual beli tanah bukan sekadar pengeluaran administrasi, tapi juga proteksi hukum. Dengan memahami komponen biayanya, Anda bisa negosiasi lebih baik dan menyiapkan anggaran dengan tepat.

Pilihlah jalur hukum yang paling aman, yaitu lewat akta notaris meski biayanya sedikit lebih mahal. Keamanan aset berharga tentu lebih penting daripada sekadar menghemat biaya legal.

Pastikan Anda selalu konsultasi dengan notaris atau ahli hukum terpercaya sebelum bertransaksi properti. Langkah pencegahan ini bisa menyelamatkan Anda dari kerugian dan masalah hukum di masa depan.

Penulis